Tampilkan postingan dengan label Aman Berkendara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aman Berkendara. Tampilkan semua postingan

Rabu, Oktober 22, 2008

Perlengkapan dan Persiapan Menghadapi Hujan

Sebagian orang berpendapat, musim hujan jadi momok bikers kalau lagi ngantor. Baju basah, sepatu kotor. Iya, tapi itu dulu! Sekarang, dengan persiapan matang, bikers siap dengan kucuran air dari langit. Artinya, hujan bisa tetap lanjut!


Persiapan aman melibas hujan mulai dari kepala hingga kaki, setiap perlengkapan bisa dipilih.



HELM DAN VISOR
Buat kondisi sekarang ini, pakai helm tipe full face bisa diandalkan. Kenapa? Soale, pelindung pale model ini punya proteksi maksimal. Apalagi, mengingat kondisi jalan hujan dan kering atau setengah basah. Pastinya permukaan jalan cenderung licin!


Begitunya, kudu tetap perhatian. Jangan asal pakai helm aja. Biar lebih aman dari kabut di kaca helm akibat nafas, masker helm jangan lupa dipasang. Malah usahakan cari masker yang langsung menutupi hidung.


“Jadi, udara dari panas tubuh dan dinginnya kondisi luar bisa terbuang langsung ke bawah dagu. Tapi masker ini terbatas untuk helm tertentu. Kebanyakan untuk helm seperti AXO, Shoei, Arai Nolan atau AGV,” ujar Chandra dari Chandra Motor di Jl. Kebon Jeruk III, No. 14, Kota, Jakarta Barat.
Pakai peranti itu, kaca tetap aman dari fog. Apalagi dikondisi stop and go. Tanpa itu, pastinya kaca bisa lebih cepat berkabut. Peranti ini dijual mulai dari Rp 200–500 ribuan.


Tapi jika nggak ada masker, juga bisa andalkan peralatan anti-fog macam spray. Cairan ini dijual mulai dari harga Rp 50 ribuan hingga Rp 250 ribuan. Sayangnya, peranti ini sekali semprot untuk satu kali pakai.


Lanjut ke helm half face. Buat yang punya helm tipe ini jangan bersedih hati dulu. Maksudnya, masih bisa diandalkan kok. Jangan biarkan helm itu tanpa kaca alias visor.
Takutnya rintik atau derasnya kucuran hujan bisa membuat sakit wajah. Malah nggak cuma itu, takutnya konsentrasi pandangan ke depan hilang. Kendaraan di depan melakukan manuver ekstrem, respon justru melambat. Dingin, bro!


Selain tipe helm, ada juga yang perlu diperhatikan lagi. Yaitu, kaca alias visor itu sendiri. “Usahakan pakai kaca tipe clear atau bening,” bilang Dedy, anggota KCDJ yg juga dedengkot APBS.
Sebab kaca warna, terkadang bisa bikin pandangan sedikit terhalang atawa sedikit gak jelas. Apalagi jika kucuran air hujan terbawa masuk ke kaca bagian dalam. Pandangan ke depan makin lebih bahaya di kondisi malam hari.


JAS HUJAN
Pertama, model two piece.
Tipe setelan, yaitu jaket dan celana. Tipe ini lebih nyaman dipakai buat menembus hujan dan macet. Handling pengendara juga lebih baik.


Kedua, model model terusan atau sering disebut ponco.
Jas model terusan, punya kecenderungan membahayakan pengendara. Apalagi tidak sedikit pengendara yang membiarkan bagian belakang ponco ‘berterbangan’.
Ketika menyalip di kemacetan, bisa aja jas hujan nyangkut di spion mobil atau pengendara motor lain. Selain itu, mantel model ini punya kecenderungan bikin basah celana. Itu karena air mudah masuk lewat celah di sisi tubuh.


Sesuai hukum alam, uang juga berbicara. Banyak tersedia jas hujan dengan beragam bahan. Pastinya, ada bahan dari tipe parasut dan plastik. Bahan yang ditawarkan juga punya berbagai tipe. Ada yang tebal atau tipis.
Terkadang, bahan yang tipis juga bisa bikin air masuk. Tapi, bahan terlalu tebal juga bikin pergerakan kurang nyaman karena terlalu kaku. Soal harga, mulai dari Rp 30-75 ribu tergantung model.
“Tapi biasanya orang pilih yang tebal, karena tak mudah robek,” ungkap penjual jacket & jas hujan di Ujung Mneteng, jl. Raya Bekasi.


SEPATU
Banyak tawaran bisa diambil. Boleh pakai sepatu model boot terbuat dari karet. Peranti ini bisa melindungi kaki dari benturan. Dan, celana tetap kering karena masuk ke dalamnya. Biasanya, sepatu model ini dijual sekitar Rp 60 ribuan.


Tapi kalau nggak mau ganti sepatu model boot karet, boleh juga tetap pakai sepatu biasa. Tapi syaratnya, kudu beli kondom alias peranti pelindung sepatu. “Peranti ini berbentuk sepatu juga. Tapi digunakan setelah pakai sepatu,” kata Parman. Bahan yang ditawarkan sama seperti jas hujan. Yaitu, dari plastik atau parasut. Pilih kondom sepatu yang punya sol gak licin ya!


Harga dijual mulai dari harga Rp 25 ribuan hingga ratusan ribu. “Paling mahal merek Givi. Model ini lebih aman karena sol sepatu ini dibuat layaknya sepatu. Enggak bikin licin dan mencegah terpleset,” ungkap Kholik dari Raja Motor di Jl. Ciledug Raya, No.A1, Larangan Utara, Ciledug Mal, Tangerang.


YANG TAK DIDUGA
Ini juga enggak kalah penting! Tidak sedikit pengendara bawa dompet ataupun handphone di kantong celana. Nah, musim hujan tentunya musti punya persiapan. Yaitu, kantong plastik atau plastic bag.


Wadah ini berfungsi melindungi peranti elektronik dari gangguan hujan. Gitu juga dompet! Beragam kantong bisa diaplikasi, yang penting dari plastik ya! Namun biar lebih indah dilihat, di pasaran juga tersedia plastik model kancing.

Senin, Oktober 13, 2008

Kenali Helm demi keselamatan


Dalam berita harian Kompas disebutkan, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, sedikitnya 35 orang tewas dan 283 orang luka berat dalam kecelakaan akibat jalan rusak. 35 korban tewas kecelakaan ini terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya, termasuk Tangerang, Bekasi, dan Depok.Meskipun tak disebutkan dalam berita tersebut, tapi dapat dipastikan sebagian besar korban kecelakaan adalah pengguna kendaraan roda dua.
Menyikapi bahaya yang mengintai pengendara motor tersebut, maka perangkat keselamatan menjadi piranti mutlak untuk meminimalkan risiko. Salah satu yang terpenting adalah helm, di samping jaket, sarung tangan, dan sepatu.
Penggunaan helm yang memenuhi syarat keamanan tentu dapat meminimalkan risiko tersebut. Ada empat jenis helm yang kini banyak digunakan, yaitu full-face, tiga per empat/ half face, dan kombinasi full n half face, serta helm cetok.Full-face adalah jenis helm yang melindungi seluruh bagian kepala mulai dari ujung sampai ke pangkal leher. Kaca helm yang dapat dibuka dan ditutup memungkinkan mata pengendara terhindar dari debu dan air hujan sehingga kedua hal tersebut relatif tidak mengganggu pandangan saat berkendara.Tak heran dengan bentuknya ini, full-face dinilai sebagai helm yang paling aman untuk digunakan. Kekurangan dari helm jenis ini adalah bobotnya yang relatif lebih berat dan harus menahan tekanan angin yang lebih besar ketimbang jenis yang lain sehingga membuat leher relatif lebih cepat lelah. Belum lagi panas yang timbul saat digunakan mengingat helm ini sangatlah tertutup. Namun, kini juga banyak ditemui helm full-face yang memiliki ventilasi di beberapa bagian sehingga hawa panas dalam helm dapat dikurangi.Bentuk lain dari jenis ini adalah racing helmet yang diperuntukkan bagi pengendara motor trail (dirt biking) dengan bobot yang lebih ringan tapi tanpa kaca helm karena fungsi tersebut digantikan oleh goggles.Jenis helm kedua adalah half face/tiga per empat yang bentuknya hampir sama dengan full-face tapi tidak menutup bagian rahang. Helm yang kerap digunakan oleh polisi ini memungkinkan para penggunanya untuk berkomunikasi tanpa ada halangan sama sekali. Selain itu helm tiga per empat relatif lebih mudah dan cepat untuk dikenakan/dilepas, tapi meski demikian helm jenis ini pun dinilai sanggup memberi perlindungan yang cukup bagi pengendara motor.Jenis ketiga adalah kombinasi antara full face dan half face. Model helm yang muncul dalam beberapa tahun belakangan ini adalah bentuk kombinasi yang dianggap mampu mengurangi kekurangan dari kedua jenis di atas. Dengan helm jenis ini, pengendara dapat mengangkat bagian "rahang" helm, hingga bentuknya menjadi tiga perempat. Sementara, saat dibutuhkan, helm ini dapat menutupi seluruh bagian kepala seperti helm full face.Jenis yang terakhir adalah helm cetok. Jenis yang terakhir ini adalah yang paling minim memberi keamanan bagi pengendara/penumpang karena hanya menutup bagian atas kepala sampai sebatas kuping. Pandangan ke jalan yang lebih leluasa dan minimnya tekanan angin yang menerpa menjadi kelebihan dari helm ini. Namun helm ini tidak disarankan untuk dipakai dalam berkendaraan. Tingkat pengamanan yang minim tak akan memberikan pengamanan maksimal terhadap kepala. (GLO)

Foto & artikel diatas diambil dari Harian Kompas Online

Boncengan? Boleh aja, asal......







BERBONCENGAN ??
INI TRIK-TRIK BERBONCENGAN
PAKAIAN
Pakaian yang digunakan haruslah lentur dan aman untuk pelindung dada ini cocok buat pengemudi sedangkan untuk si pembonceng disarankan memakai jaket kulit atau berbahan jeans. Hindari memakai kaos oblong karena angin yang kita terima sangat lah keras dalam perjalanan dan kurang menguntungkan buat kondisi tubuh kita baik siang atau pun malam.
ALAS KAKI DAN SARUNG TANGAN




Tangan dan kaki juga sangat perlu perlindungan dari terik matahari atau angin malam dan juga untuk menghindari cedera saat terjatuh
HELM
Tentu ini wajib bro baik pengendara didepan atau dibelakang. Dan helm yang digunakan pun jangan sembarangan. Disarankan memakai helm FULL FACE sebab tingkat keselamatan lebih aman dari pada helm biasa.

ANAK KECIL JANGAN DUDUK DIDEPAN

Jangan lah anak kita disuruh duduk didepan !!!
Sebab mempengaruhi konsentrasi kita dalam berkendara, beban pengendara akan lebih berat sehingga akan mengurangi reflek gerak kemudi, dan polusi udara akan sangat mengganggu kesehatan anak kita yakan ???